Selasa, 24 Februari 2015

SINOPSIS THE PRIME MINISTER AND I

SINOPSIS : THE PRIME MINISTER AND I – EPISODE 17 (FINAL)

Written by joseonpop on . Posted in BahasaSinopsis Drama
Dalam episode sebelumnya . Dajung masih bersikukuh untuk mengalah pada Na Young . Dan Kwon Yul akhirnya bertemu Na Young , dan mengijinkannya untuk bertemu dengan anak2 tetapi tidak untuk kembali menjadi istrinya.  Joonki juga sudah tidak membenci Kwon Yul sejak tahu Na Young masih hidup , dan berusaha membujuk Kwon Yul untuk menerima dan memaafkan Na Young kembali.  Woori mengetahui rahasia kalau ibunya masih hidup , dan Woori bersama adik2nya berpapasan dengan Na Young di rumah sakit.

SINOPSIS

The Prime Minister And I / Prime Minister Is Dating – Episode 17 Final : Screencaps , Preview , Sinopsis
Ayah Dajung membuka buku catatan pemberian Dajung dan menemukan sesuatu yang tertulis didalamnya , apa yang sebenarnya terjadi ? Pernikahan kontrak ?Dajung dengan panik menemui team dokter untuk meminta bantuan karena kondisi kesehatan ayahnya.
Joonki dan Kwon Yul berada dipinggir lapangan basket outdoor , menyaksikan anak2 bermain basket bersama . Joonki dan Kwon Yul saling memandang dan tersenyum satu sama lain.  Apakah mereka sudah mengakhiri permusuhan dengan tuntas ?
Hyejoo mengungkap kekhawatiran kalau seonbae Joonki akan berperan sebagai mak comblang untuk rujuknya Na Young dengan Kwon Yul .
Na Young bertengkar dengan Kwon Yul. Inho melaporkan pada Kwon Yul kalau Dajung akan pergi travel dan bertanya apakah Kwon Yul sudah mengetahuinya ? Dajung mengemasi barang-barangnya kedalam dus , dan dengan sedih memandang foto dia bersama ayahnya.
(Written Before Recap)
Menurut catatan dari admin blog . Sinopsis/Rekap  The Prime Minister And I mendapat statistik yang menggembirakan , hanya kalah oleh The Heirs yang masih menempati urutan pertama dalam catatan statistik blog ini . Walau demikian The Prime Minister And I lebih unggul dari rekap lain di blog ini , dibandingkan yang lagi dibuat rekapnya di blog ini saat ini seperti Empress Ki , You Came From The Stars dan Inspiring Generation.
Menyambut episode terakhir hari ini , bahwa drama ini menarik , ringan , segar dan menghibur.  Walaupun judulnya berbau politik , “Perdana Mentri” , drama ini lebih cocok untuk tontonan bertema keluarga , yang memberi contoh bagaimana orang tua menghadapi anak mereka , bagaimana Kwon Yul – Dajung menghadapi tiga anak . Tidak ada yang 100% baik dan buruk dalam drama ini . Baik Joonki , Na Young , Inho dan Hyejoo memiliki alasan tersendiri dalam bersikap .  Persaingan Na Young dan Dajung lebih kepada sikap saling menghormati , tidak sebrutal persaingan antara Tanashiri dan Empress Ki , tidak serumit persaingan asmara antara Okryeon dan Deguchi Gaya dalam Inspiring Generation.
Dalam drama Prime Minister , hanya Joonki yang memperlihatkan seorang politikus murni yang bisa menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Kwon Yul lebih kepada politikus idealis yang memang memikirkan rakyat tetapi terlalu lurus untuk menghadapi rival politiknya.  Nam Dajung walaupun terlalu muda dan ceroboh sebagai istri politikus , bahkan terlalu mengalah , 2 good 2 be true , tetapi memberikan teladan yang baik sebagai ibu tiri yang memberikan teladan bagaimana memberi perhatian pada anak sekalipun bukan anak kandungnya.
Akhir kata drama ini memang segar sebagai tontonan keluarga dan menjadi serial drama paling menonjol , dan paling diikuti oleh pembaca berbahasa Indonesia , paling tidak di blog ini.  Penulis rekap tentu saja berharap happy ending pada hari tayangan terakhir ini , tentunya pembaca bisa melakukan harapan atau analisis masing2 bagaimana serial drama ini akan berakhir . Terimakasih atas perhatian dan komentar pembaca selama ini .

REKAP

Kwon Yul melanjutkan berjalan seorang diri sampai Dajung muncul dihadapannya. Mereka saling memandang satu sama lain.
Dajung mengatakan kalau dia khawatir mendengar kabar kalau Kwon Yul mengajukan surat pengunduran diri dan juga tidak menjawab panggilan Hyejoo. Kwon Yul tertawa kalau dia sengaja tidak menerima telepon Hyejoo karena akan diomeli .
Dajung merasa Kwon Yul baik2 saja dan akan berlalu.  Kwon Yul memanggilnya untuk berhenti , dan bertanya apakah Dajung benar2 bisa hidup tanpa Kwon Yul ?
Kwon Yul berkata kalau dia telah memikirkan kemungkinan masa depan tanpa Dajung disisinya , dan kehilangan rasa percaya diri. Kwon Yul berkata sebelum bertemu dengan Dajung , dia tidak pernah mengkhawatirkan masa depan.  Tetapi sekarang Kwon Yul merasa khawatir dan tidak pasti akan masa depan.   Kwon Yul menatap Dajung dan mengatakan sangat merindukannya.
***
Sementara itu  Na Young berjalan gontai seorang diri setelah berpapasan dengan anak2nya dirumah sakit.
Sebuah kilas balik.Dan si bungsu Man Se mengenali ahjumma sebagai wanita yang pernah dilihatnya di sekolah. Man Se menghampiri Na Young dengan wajah polos .  Nara memandang wanita itu (Na Young) dan merasa mirip ibunya . Woori menukas siapa yang bilang ? sudah jelas ibu sudah meninggal. 
Na Young tidak tahan untuk tidak menangis , termasuk Woori yang kini sudah yakin dan  mengenali bahwa wanita itu memang ibunya.  Woori menghampiri ibu kandungnya ini dan menegur , kalau ibunya sudah mati , dan jika memang seorang ibu akan kembali dan mencari anak2nya. Kemudian Woori mengajak2 adiknya untuk pulang.
Kini Na Young menangis di jalan.
***
Kwon Yul menemani Dajung untuk kerumah sakit .  Dajung tidak enak hati dan berkata Kwon Yul tidak perlu masuk menjenguk ayah Dajung. Kwon Yul tersenyum karena sudah terlanjur ada baiknya melihat ayah mertua. ” Aigoo , kalau tahu lebih awal aku akan membeli sesuatu.”
Dajung tersenyum karena ayahnya akan senang kalau melihat Kwon Yul menjenguknya. Mereka masuk ruangan , dan Dajung berkata kalau ada Kwon Yul datang menjenguk. Kwon Yul juga menyapa ayah mertuanya.
Namun Ayah Dajung sedang tertidur nyenyak.  Dajung memeriksa keadaan ayahnya , dan mulai cemas karena sang ayah tidak bisa dibangunkan. Kwon Yul merasa tidak enak hati dan pergi saja kalau ayah mertuanya masih tidur. Dajung berkata sudah terlanjur datang bagaimana mungkin Kwon Yul tidak berbincang sejenak.
Dajung mencoba membangunkan lagi dan mengatakan Kwon Yul datang. Ayah Dajung tidak kunjung bangun. Dajung merasa firasat tidak enak .  Dajung mulai khawatir , memandang Kwon Yul sebentar , lalu keluar ruangan , berlari mencari dokter .
***
Woori berada diruang keluarga bersama kedua adiknya.  Manse bertanya : ” Jadi ahjumma itu begitu mirip ibu yah ?”
Nara merasa wanita itu memang mirip sekali dengan ibunya yang sudah mati.  Woori berkata : ” Kwon Nara , kamu mengingat ibu khan ?”
“Kenapa tidak mengingatnya ? Aku mengingatnya dengan jelas. Aku ingat ibu pernah membelikanku mantel merah. Aku masih ingat ibu bermain piano . Kenapa pula aku tidak mengingat ibu ?” jawab Nara sambil emosi.
“Kau begitu mengingatnya , kok bisa berkata ahjumma itu sama persis dengan ibu ?  Mirip seperti apa ? Tidak mirip sedikitpun,” kata Woori sambil berlalu dengan jengkelnya.  Disusul oleh Nara juga yang meninggalkan ruangan.
Hanya Manse yang tidak punya kenangan sedikitpun terhadap ibunya karena ditinggal saat masih bayi. Man Se mengeluh kenapa dia tidak ingat sedikitpun.
***
Dokter sudah menangani Ayah Dajung yang terkena masalah jantung ketika tekanan darah menurun selama tidur . Sekarang kondisi ayah Dajung baik-baik saja.  Dokter berlalu . Dajung meminta Kwon Yul untuk pulang saja.
Kwon Yul memilih duduk disamping Dajung dan menemani Dajung dan ayahnya disini. Kwon Yul sudah memberitahu pembantu di rumah kalau malam ini mungkin tidak pulang kerumah.
***
Joonki mondar-mandir gelisah dan Lady Na duduk didekat Na Young .  Na Young menceritakan kalau tadi dia berpapasan dengan anaknya di rumah sakit , dan Woori telah bersikap menolaknya dengan keras , dengan mengatakan ibunya telah mati , karena jika masih hidup tentunya akan kembali untuk menemui anak2nya.  Lady Na ikut sedih mendengarnya.
Dajung terkejut dan memeriksa kembali laci nakas , kemudian memeriksa tasnya dan menemukan ada bingkisan kado kecil yang ditinggalkan anak2. “Apa ini ? tanya Dajung . Ayah Dajung menjelaskan kemaren anak2 datang memberimu hadiah.
Ayah Dajung memamerkan hadiah topi dari anak2. sambil tersenyum .  Dajung juga tersenyum dan memeriksa kado kecil , dan tersenyum lagi saat membaca pesan Woori agar Dajung cepat pulang kerumah karena sudah tidak tahan di ganggu Man Se terus .  Terdapat juga kalung indah dalam bingkisan kecil itu.
Perawat muncul untuk memanggil Dajung untuk bertemu dengan dokter. Dajung keluar ruangan .
Ayah Dajung mengomel kalau Dajung tak kunjung memberikan pena seperti yang diminta , dan mulai memeriksa tas Dajung untuk mencari pena.  Ayah Dajung menemukan buku harian Dajung , dan memeriksa isinya . Ayah Dajung terkejut saat membaca tentang pernikahan kontrak.
Sementara itu Dajung berjalan kembali dan tersenyum merasakan kalung sudah menempel dilehernya.  Dajung berhenti sesaat di lorong untuk mengirim SMS pada Woori , berterimakasih atas hadiahnya.
Dajung kembali ke ruang ayahnya . Dan ayahnya tampak terpukul karena tahu pernikahan kontrak putrinya , dan bahwa ibu dari anak2 itu masih hidup.  Ayah Dajung meradang , dan Dajung hanya bisa terdiam.
***
Na Young mengajak Kwon Yul bertemu. Setelah itu Na Young menuding Kwon Yul telah mengatakan pada anak2 tentang segalanya termasuk Kang Sooho.  Kwon Yul menjelaskan kalau dia tidak pernah mengatakan apapun , lagipula sudah bertemu sebelumnya dan sudah mengatakan apa yang musti dikatakan.
Na Young masih yakin Kwon Yul melakukannya , karena Woori dengan marah telah menolak ibunya.  Kwon Yul mengatakan kalau Na Young tahu persis Kwon Yul tidak akan berbohong. Kwon Yul menuding Na Young terlalu takut karena tidak diterima oleh anak2.   Kwon Yul mengatakan kalau anak2 memerlukan waktu untuk bisa menerima ibunya kembali .
Na Young meminta maaf karena telah menuduh Kwon Yul.  Na Young akan berlalu , dan Kwon Yul berkata kalau dia tidak pernah mengatakan sesuatu yang penting pada Na Young , bahwa Kwon Yul berterimakasih kalau Na Young masih hidup.
****
Dajung berdiri dilorong rumah sakit , dan khawatir saat mengintip ayahnya dari balik pintu.  Dajung masuk kembali ruangan , dan Ayah Dajung memasang wajah cemberut.
Dajung berusaha menggandeng tangan ayahnya. Ayah Dajung menolak uluran tangan , dan kembali memarahinya. ” Bagaimana mungkin kau bisa menipuku seperti itu !!?”
Dajung meminta maaf dan tidak bermaksud menipu ayahnya.  Dajung menjelaskan kalau kini saling mencintai dengan Kwon Yul.  Ayah Dajung berkata itu saja tidak cukup karena ibu dari anak2 itu masih hidup .
“Kenapa kau melakukan hal seperti ini ? Coba kamu jelaskan. Kenapa kamu menipu semua orang? Apa karena aku ? Apa karena aku sakit paran ? ”
Dajung mulai menangis dan meminta maaf.
Ayah Dajung melunak dan akhirnya mengakui semua ini adalah kesalahannya juga , secara Dajung melakukan kesalahan juga demi ayahnya.
Malamnya , Ayah Dajung seorang diri selagi Dajung tertidur didekatnya . Ayah Dajung mulai membuka dan membaca buku harian Dajung.  Ayah Dajung mulai menulis sesuatu di buku harian.
***
Inho mengunjungi kakaknya di rumah sakit , namun melihat Na Young ada disana .  Inho memberi hormat pada Na Young , kemudian duduk disamping Na Young , untuk bersama-sama menunggui Sohoo yang masih terbaring.
Inho bertanya apakah segala sesuatu berjalan baik setelah menemui Kwon Yul ?
Na Young membenarkan : ” Mmm , Kwon Yul telah mengatakan senang kalau aku masih hidup.  Inho , aku  telah menjadi tamak , padahal masih hidup pun sudah suatu keajaiban , diberi kesempatan untuk melihat anak2nya juga sudah termasuk keajaiban.
Na Young berkata kalau mulai sekarang akan lebih bersabar dan menantikan keajaiban berikutnya tatkala anak2 sudah bisa menerima ibunya kembali , dan keajaiban lain terhadap Sohoo.
Inho tersenyum dan mengatakan kalau dia menantikan keajaiban juga.
Part 2 (of 3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar